Tuesday, August 17, 2010

Dear My Mum...


Ditujukan special for My Beloved Mum…Tetap semangat ya!
Mama…wanita, bidadari dunia yang paling cantik di rumah dan sibuk ngerjain sana-sini..
Ma, sepertinya aku anak yang paling durhaka,
banyak bicara dan banyak mengeluh
Ma, tiap hari..adaaa saja hal yang dikeluhkan kepadamu dari seisi rumah, mulai dari ayah hingga aku sendiri
Ma, sepertinya aku anak yang paling durhaka,
Usahamu untuk membujuk anakmu yang manja ini kadang ‘gagal’
Hingga akhirnya aku membalas perkataan lembutmu
Mungkin dengan sesuatu yang begitu menyakitkan hatimu

Ma, sepertinya aku anak yang paling durhaka,
Meremehkan perjuanganmu, padahal sebenarnya akulah anak yang paling malas
Ma, sepertinya aku anak yang paling durhaka,
Selalu mencari pembenaran, sangat sedikit sekali aku memuji
Segala kebaikanmu,ikhtiarmu sebagai wujud cintamu yang tak terhingga di setiap detiknya

Ma, sepertinya aku anak yang paling durhaka,
Maafkan aku ma,,jangan biarkan aku menjadi anak yang tak mampu membahagiakanmu…
Tapi Mama,
Aku cinta mama, yang senantiasa mendoakan keselamatanku semenjak berada dalam perutmu
Aku cinta mama, yang senantiasa istiqamah qiyamul lail pada saat aku masih berupa janin
Aku cinta mama, karena engkau telah mengajarkanku mengaji dan shalat untuk pertama kalinya
Aku cinta mama, karena telah membantuku menghapalkan ayat-ayat Al-quran hingga ku tertidur
Aku cinta mama, karena telah membantuku menghapalkan surah2 pendek untuk dibaca pada waktu shalat

Aku cinta mama, karena membelikanku seragam sekolah dan sepatu baru yang cantik ketika masuk sekolah pertama kalinya dan beberapa kali pada saat naik kelas
Aku cinta mama, karena mengurangi jatah lauk dan makananmu karena semuanya agak rakus
Aku cinta mama, karena tak bisa kubayangkan jika hidup tanpa melihat wajahmu
Aku cinta mama, karena suaramu yang paling ‘ramah’ dan merdu di qalbuku ketika aku terjaga
Aku cinta mama, karena telah mendidikku dengan penuh cinta
Aku cinta mama, karena cintamu mengajarkanku untuk mencintai siapa saja yang Allah cintai

Aku cinta mama, karena kesabaranmu sepertinya telah memenuhi isi langit
Aku cinta mama, karena rela berhutang karena anaknya, ujung2nya berpiutang dengan anaknya ^o^/
Aku mecintaimu mama, karena berhasil merayu Ayah untuk membelikan barang- barang kesukaanku :P
Aku mecintaimu mama, karena rela mengizinkanku keluyuran di luar rumah mencari jati diri di masa remaja
Aku mencintaimu mama, karena ketika hidayah-Nya datang,
engkau dulu tetap mengizinkanku tarbiyah setiap pulang sekolah, meskipun heran dengan perubahanku 
Aku cinta mama, karena hatimu yang mudah menerima kebenaran dari-Nya, dari Rabbmu
Aku cinta mama, karena selalu mendengarkan suaraku, meski itu menyakitkan ataupun menyenangkan
Aku cinta mama, karena engkau telah mencintaiku lebih dari cintaku kepadamu, Ma
Aku cinta mama, karenanya aku ingin bersamamu melihat Allah, di syurgaMu ya Rabb
Aku cinta mama, karena telah sangat setia untuk bersabar mengabdi kepada Ayah
Aku cinta mama, karena menjadi wanita yang telah mengorbankan semuanya karena cinta
Aku mencintaimu mama, karena selalu menenangkanku di kala raut wajahku mulai cemas
Aku mencintaimu, karena telah berdo’a di Masjidil Haram special untuk anak-anaknya
Aku mencintaimu, karena telah membesarkanku hingga seperti saat ini
Aku mencintaimu, karena menghargai apapun pekerjaanku
Aku cinta mama, karena Allah ‘Azza Wa Jalla mencintaimu, Mama
Aku cinta mama, karena Allah dan Rasul-Nya memerintahkan untuk mencintaimu setelah bertauhid kepada-Nya
Oleh karena itu, aku ingin kita semua berkumpul di jannahNya
Ma,,sempurnakanlah cinta Allah kepadamu dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah
Sempurnakanlah cinta Allah kepadamu dengan ketaatan pada-Nya tanpa kesyirikan
Aku terlalu mencintaimu, karena terkadang aku bingung
Suruhanmu yang bertentangan dengan perkataan Allah dan Rasul-Nya yang belum kau tahu
Hingga aku memilih perkataanmu sehingga cintaku pada saat itu salah dan tidak pada tempatnya

Karena itu Mama, izinkan aku memegang tanganmu, memeluk hatimu untuk membahagiakanmu
Mungkin bukan melalui materi, bukan melalui fasilitas seperti ibu yang lain dapatkan dari anaknya
Namun melalui perkataan Allah dan Rasul-Nya, yang mungkin sebagian besar orang akan bosan mendengarnya…
Melalui amalan yang masih sangat minim, ketaatan yang masih jauh dari kesempurnaan
Apalagi kalau nada bicaraku yang sepertinya sangat ‘sok mengatur’
Inilah aku, Ma…anakmu yang kau katakan shalehah..tapi secara dzahir saja jauh dari harapanmu
Inilah aku Ma, hanya gaya cintaku seperti ini sebagai modalku,
semoga engkau meridhaiku, Mama

Namun aku mohon ma, dengan sebait doamu, jadikan anakmu, titipan Tuhan ini
Agar menjadi lebih baik dari sebelumnya
Agar tetap istiqamah sampai mati
Agar menjadi penyelamatmu dan keluarga kita semua di Hari Perhitungan kelak
Sehingga siapapun di keluarga dan kerabat dekat kita yang lebih dahulu dipanggil oleh-Nya, akan dituntun ketika sakarat, dimandikan, dikafani, dan digiring jenazahnya dengan cara yang diridhai-Nya
Ma, rasanya tidak cukup untuk menghitung segala cintamu
Tak mampu kubayangkan jika kutorehkan pula segala cinta Allah subhanahu wa ta’ala padaku
Tak terhingga, Mama…karena salah satu cintaNya adalah Allah mengizinkanku memiliki ibu sepertimu
Mama, aku izin mengakhiri disini , aku tak kuat lagi menahan derai air mata
Mengungkapkan segala kepongahanku selama ini untuk menyembunyikan cintaku padamu
I love you Mum…, ana uhibbuki fillahil ‘adziim (aku mencintaimu karena Allah Yang Maha Agung)

No comments:

Post a Comment